SELAMAT DATANG DI SUARDANA'S BLOG

SEMOGA TULISAN-TULISAN YANG DIMUAT DALAM BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA

Kamis, 29 Juli 2010

Artikel Tentang APBN

APA YANG HARUS DI UTAMAKAN ?
Oleh: I Made Suardana
SMA N 1 Payangan

Saat ini krisis global telah melanda dunia. Hampir semua negara terkena dampaknya, mulai dari negara-negara miskin di Afrika, hingga ke negara adidaya seperti Amerika Serikat pun terkena imbasnya. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang juga turut mendapat pengaruhnya. Pengaruh tersebut dapat kita lihat dari rendahnya pertumbuhan ekonomi kita yang hanya mencapai 4,5% yang mana jauh lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya, yakni 7 %. Hal lain yang dapat kita lihat adalah semakin banyaknya pengangguran yang terjadi karena perusahaan-perusahaan dalam negeri mengalami kerugian dan bahkan sampai kebangkrutan, sehingga mereka mem-PHK karyawan-karyawannya. Akibat hal tersebut kemiskinan terjadi dimana-mana dan rakyat kecil tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk mengatasi hal tersebut pemerintahan Indonesia telah menganggarkan stimulus ekonomi yang mencapai tujuh puluh triliyun rupiah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009. Stimulus ini menyasar pada pemberian bantuan dana bagi para pengusaha besar serta susbsidi energi seperti BBM dan Listrik. Itu bertujuan untuk menambah modal dan mengurangi biaya produksi perusahaan, sehingga mereka mampu bertahan ditengah kondisi ekonomi yang sedang terpuruk. Selain itu sasaran stimulus juga mengarah kepada rakyat kecil seperti pemberian dana sebesar satu triliyun kepada para petani. Namun usaha tersebut dirasa kurang terlalu berhasil untuk menepis pengaruh krisis global dan mengurangi kemiskinan. Bahkan hingga saat ini kemiskinan masih mencapai angka 14,87%. Stimulus yang diberikan juga cenderung hanya dinikmati oleh pengusaha-pengusaha besar, sehingga setelah diterapkannya kebijakan stimulus tersebut kesenjangan ekonomi semakin terlihat, para pengusaha yang merupakan orang-orang kaya menjadi semakin kaya, sedangkan rakyat kecil semakin menderita akibat terjerat kemiskinan.

Sebenarnya dalam tujuan jangka panjang, pemerintah dapat membuat suatu kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan membentuk suatu pemerataan ekonomi. Tentu saja kebijakan tersebut tidak terlepas dari komposisi pembiayaan yang terdapat dalam APBN. Dalam hal ini pemerintah dapat mengutamakan beberapa tujuan dari penggunaan anggaran negara, yaitu ; Pertama, anggaran ditujukan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Di tengah kondisi krisis ekonomi global saat ini, kita dapat melihat secara nyata betapa rendahnya SDM masyarakat di Indonesia. Bangsa ini masih sangat ketergantungan terhadap negara-negara industri besar, seperti, Amerika Serikat, Jerman dan negara lain di Eropa. Bahkan saat mereka mengalami krisis dampaknya secara nyata sampai ke Indonesia.

Ketergantungan ini terjadi karena tenaga kerja dan perusahaan yang ada di Indonesia hanya mampu memproduksi barang-barang mentah dan setengah jadi, dan hasil produksi tersebut di jual kepada perusahaan luar negeri yang nantinya disana di olah menjadi barang yang siap pakai dengan harga berkali lipat lebih mahal dari harga bahan bakunya. Oleh karena itu, pada saat perusahaan-perusahaan industri luar negeri mengalami krisis dan mengurangi permintaan bahan baku, banyak perusahaan di Indonesia juga ikut mengalami krisis. Hal yang sama juga terjadi dalam usaha jasa, Indonesia hanya mampu mengirimkan tenaga kerja dengan skill yang rendah, yang pada akhirnya mereka akan menjadi pekerja kasar di negeri orang, seperti menjadi pembantu dan tukang kebun. Sungguh ironis, jika di bandingkan orang-orang luar yang bekerja di Indonesia, mereka biasanya menempati posisi penting di perusahaan, seperti menjadi manajer, direktur, staf ahli dan lain sebagainya. Hal yang lebih parah justru terjadi di sekor pertanian, walaupun Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam terkaya di dunia namun untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti beras dan gula kita lebih sering mengimpor dari negara lain. Penomena tersebut terjadi karena para petani di Indonesia hanya mampu mengolah bahan-bahan yang sudah ada di alam, seperi kayu, hasil-hasil hutan dan beberapa komoditi lain. Tanpa bisa mengolah alam, sehingga bisa menghasilkan komoditi yang lebih berguna. Semua hal tersebut membuktikan bahwa kualitas dan kuantitas SDM masyarakat Indonesia masih jauh dari cukup untuk mampu bersaing di tengah dunia global.

Untuk meningkatkan mutu SDM Indonesia, yang pertama harus dibenahi adalah system pendidikan di negara ini. Terdapat banyak permasalahan yang megganjal proses pendidikan, sehingga dunia pendidikan kita seolah-olah tidak mampu menghasilkan lulusan yang handal dan siap kerja. Salah satu permasalahan yang di hadapi adalah, tidak sesuainya pelajaran yang diberikan dengan kebutuhan tenaga kerja setelah siwa menyelesaikan sekolahnya. Bukti nyatanya adalah, kebanyakan perguruan tinggi hanya mampu menghasilkan pengangguran bergelar sarjana. Padahal idealnya setelah lulus sekolah seorang siswa harus mencari kerja, untuk mengembalikan modal yang telah digunakan untuk sekolah. Bahkan setiap tahun sarjana pengangguran semakin banyak jumlahnya. Permasaahan lain yang di hadapi adalah banyaknya biaya yang di perlukan untuk memperoleh suatu pendidikan yang berkualitas. Sehingga hanya orang-orang dengan ekonomi menengah keataslah yang dapat menikmati pendidikan berkualitas tersebut. Sekolah-sekolah yang mempunyai kualitas memadai juga cenderung berada pada satu titik, dan tidak menyebar merata di setiap daerah. Contohnya sekitar 65% sekolah yang kualitasnya memadai berada di Pulau Jawa, dan sisanya 35% berada di luar Jawa. Sehingga para pelajar menyerbu Pulau Jawa, Sedangkan yang tidak mempunyai biaya akan terdiam di tempat.
Langkah yang harus di ambil pemerintah guna memperbaiki mutu pendidikan antara lain, pemerintah harus memenuhi konstitusi tentang anggaran pendidikan dalam APBN, yaitu, pasal 31 ayat 4 UUD 1945 yang menyatakan bahwa anggaran pendidikan serendah-rendahnya 20% dari APBN. Dengan demikian berarti akan lebih banyak dana yang dapat digunakan untuk memperbaiki mutu pendidikan, melalui perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana yang memang sangat diperlukan. Selanjutnya pemerintah harus menetapkan suatu kurikulum pendidikan yang memang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian seseorang yang telah lulus sekolah akan lebih dapat berguna di masyarakat. Dengan memperbaiki mutu pendidikan dan jika dibarengi dengan kesehatan masyarakat yang baik maka mutu SDM kita juga akan ikut meningkat. Dengan demikian tidak perlu khawatir lagi dengan adanya pengangguran, karena masyarakat akan bisa menciptakan lapangan kerja sendiri dan akan mampu mengolah sumber daya alam secara makisimal. Dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat akan meningkat, kita akan mandiri terhadap sumber pangan dan tenaga kerja yang dimiliki juga lebih berkualitas.

Kedua, yang harus dilakukan pemerintah adalah menerapkan sistem ekonomi kerakyatan. Sekarang ini, pemerintah masih mengandalkan para pengusaha besar sebagai lokomotif penggerak ekonomi Indonesia, namun itu biasanya hanya menguntungkan para pengusaha besar dan bahkan kadang-kadang merugikan masyarakat yang bergerak dalam sektor ekonomi kecil dan menengah. Sebenarnya pemerintah bisa menjadikan usaha-usaha mikro dan menengah sebagai basis dari perekonomian Indonesia. yang dalam hai ini dapat mengandalkan usaha kecil dan menengah (UKM), yang mana usaha tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat kecil untuk melanjutkan hidupnya. Tidak sedikit UKM yang mempunyai prospek yang sangat besar kedepannya, namun mereka sulit berkembang akibat mengalami kekurangan modal. Keuntungan yang di peroleh apabila kita mengandalkan UKM adalah, kita dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja, karena biasanya UKM berada menyebar di setiap daerah, dan apabila usahanya dapat berkembang tenaga kerja yang diperlukan akan semakin banyak. Selain itu dengan jumlah yang lebih banyak, UKM lebih berpotensi berkembang dan menghasilkan untung, daripada perusahaan besar yang jumlahnya sedikit.

Dalam pengembangan UKM, dukungan dari pemerintah sangat diperlukan. Dalam hal ini pemerintah harus membuat suatu kebijakan yang ditujukan untuk membantu rakyat kecil dalam melakukan usaha. Langkah yang dapat di ambil pemerintah adalah memberikan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat yang bergerak dalam usaha kecil dan menengah untuk memperoleh pinjaman modal, karena permasalahan utama yang di alami UKM saat ini adalah pada sedikitnya modal yang dimiliki, sehingga mereka sulit mengembangka usahanya. Selain itu pemerintah harus memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memperoleh bahan baku dan menyalurkan hasil produksinya, dengan cara mengurangi bea masuk terhadap barang-barang yang merupakan bahan baku untuk industri UKM, seperti, kedelai, gula, karet dan lai sebagainya. Apabila banyak UKM dapat berkembang dan menjadi perusahaan besar, pemerataan ekonomi akan dapat terjadi, pertumbuhan ekonomi akan semakin cepat, dan usaha-usaha yang ada akan menyebar ke pelosok daerah. Maka sudah selayaknya pemerintah lebih memperhatikan serta mengutamakan usaha kecil dan menengah sebagai basis dari penggerak ekonomi nasional

Meningkatkan mutu SDM bangsa dan menerapkan suatu system ekonomi yang lebih memihak kepada rakyat kecil memang tidaklah mudah, dan memerlukan waktu yang cukup lama, namun apabila kita melihat hasil yang diperoleh dan tujuan yang diinginkan sudah sewajarnya jika kedua hal tersebut lebih diutamakanApabila kedua hal tersebut dapat dilaksanakan serta dibarengi dengan kesadaran masyarakat dan pemerintah, serta terjaganya keamanan nasional, tidaklah mustahil krisis ekonomi yang melanda Indonesia akan dapat diatasi. Begitu juga kemiskinan akan berkurang dan pemerataan ekonomi akan dapat tercapai.


Artikel ini pernah diikutsertakan dalam lomba Menulis Artikel Tentang APBN dalam Olimpiade Membaca APBN tingkat Provinsi Bali Tahun 2009
Oleh: I Made suardana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar