SELAMAT DATANG DI SUARDANA'S BLOG

SEMOGA TULISAN-TULISAN YANG DIMUAT DALAM BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA

Senin, 23 Agustus 2010

Ketidakadilan Kemerdekaan

KETIDAKADILAN KEMERDEKAAN
       Bangsa Indonesia sudah merdeka sejak 65 tahun yang lalu, namun dari berbagai segi kehidupan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memperoleh apa yang dimaksudkan dengan kemerdekaan dan keadilan tersebut. Hal itu dibuktikan dengan  sering terjadinya kasus diskriminasi terhadap kaum minoritas yang berada di Indonesia, contohnya diskriminasi dan gangguan dalam proses beribadat serta beragama. Selain itu banyak juga rakyat kecil yang tidak mampu merasakan bagaimana kehidupan yang layak di masa kemerdekaan ini, bahkan tidak sedikit ditemui  kasus bunuh diri dengan alasan sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan hidupnya. Sungguh ironis jika dibanding dengan pola hidup para pengusaha sukses yang cenderung bisa memperoleh semua yang dikehendakinnya atau bahkan berpoya-poya dengan harta yang mereka miliki, tanpa melihat kondisi masyarakat lain yang hidup serba kekurangan. 
       Pancasila yang dianggap sebagai falsafah hidup bangsa seolah-olah tidak ada lagi serta hanya digunakan sebagai  simbolis  dan tameng dalam mengucapkan kampanye serta janji manis para calon pejabat sebelum dilaksanakannya pemilihan. Namun apa yang mereka janjikan tidak pernah dipenuhi dan cenderung dilupakan pada saat mereka terpilih. Harapan besar dari rakyat kecil untuk memperoleh perubahan dari orang yang mereka pilih akhirnya sirna, hidup yang lebih layak, hak yang sama, serta keadilan yang mereka harapkan tidak pernah terwujud. Kenyataan  itu diakibatkan oleh sifat dari para pejabat serta birokrat yang cenderung lebih memihak pada orang-orang kaya serta pengsaha besar daripada memihak rakyat kecil yang telah memilihnya. Ketidakadilan ini dapat dilihat dari banyaknya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang lebih memihak kepada orang-orang kaya dan pengusaha besar dengan mengorbankan kepentingan rakyat kecil. 
           Para birokrat serta pejabat malakukan hal tersebut tentu karena akan lebih mudah memperoleh keuntungan dengan membela orang-orang kaya daripada mereka harus mengambil resiko dengan membela masyarakat kecil yang tidak berdaya. Dengan kondisi yang seperti itu, kelangsungan hidup serta masa depan bangsa akan terancam. Karena nilai-nilai yang diamanatkan pada saat proklamasi perlahan-lahan dikhianati dan ditinggalkan begitu saja. Para pejabat yang seharusnya menjadi panutan malah memberikan contoh yang tidak baik bagi rakyatnya. Mereka cenderung berusaha mencari keuntungan pribadi saat menjabat, bahkan hal itu sering dilakukan walaupun sudah jelas-jelas apa yang mereka lakukan itu salah serta merugikan rakyat. Perayaan kemerdekaan yang tengah berjalan masih dinodai dengan masalah ketidak adilan antara orang kaya dengan rakyat miskin. 
      Para pejabat yang seharusnya menyadari bahwa bangsa ini merupakan rumah bersama sehingga harus ada rasa terjaminnya keadilan  malah cenderung memihak dan mengorbankan rakyat kecil. Mereka tidak menyadari hakekat kemerdekaan itu dari siapa dan untuk siapa. Mereka tidak mampu menteladani sikap  founding father kita yang hidup bersama sebagai bangsa. Kemerdekaan yang selama ini selalu dirayakan dengan gegap gempita seharusnya dibarengi dengan kenyataan bahwa memang sudah terjadi suatu kemerdekaan dan keadilan di semua sektor kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini hanya bisa terwujud apabila para pemimpin bangsa menyadari bahwa sebenarnya kemerdekaan ini milik semua lapisan bangsa, bukan hanya pihak serta golongan tertentu.